Perang Suku
Perang Suku adalah suatu perang yang berlangsung antara dua pihak baik secara besekutu atau tidak dengan dasar keberpihakan adalah alasan "kesukuan".
Alasan
[sunting | sunting sumber]Berbeda dengan perang konvensional, alasan perang suku biasanya adalah berdasar perebutan sumber makanan atau perebutan Tanah ulayat. Dan keputusan perang atau damai serta pemimpin jalannya peperangan biasanya dipimpin oleh seorang Kepala Suku. Walau mengakibatkan korban jiwa atau luka-luka tetapi sebuah perang suku lebih mirip sebuah Tawuran. Pada zaman modern sebuah perang suku akan segera ditengahi dan dilerai oleh pihak keamanan, karena sebuah suku biasanya sekarang dibawah naungan sebuah pemerintahan yang berdaulat. Pada zaman dahulu pihak yang kalah dari sebuah perang suku biasanya akan dimusnahkan, diperbudak atau diusir oleh pihak yang menang, tetapi pada zaman modern hasil dari sebuah perang suku tidak mengubah peta teritorial atau keuntungan finansial apapun. Perang suku sekarang hanya berlangsung di suku-suku tradisional di pedalaman Papua, Kalimantan, Afrika dan Suku Indian di Hutan Amazon, Sedangkan perkelahian antar suku berdasar fanatisme suku di daerah perkotaan sering dikategorikan "Tawuran" atau "Perkelahian Geng".
Upacara dan Seni
[sunting | sunting sumber]Di beberapa masyarakat suku yang lebih cinta damai, mereka telah mengubah budaya perang suku kepada bentuk seni seperti Tari Perang atau suatu upacara "Perang-Perangan" dengan cara dan mengunakan alat yang tidak membahayakan, misalnya Pasola dan Perang Ketupat.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Kumpulan Berita Perang Suku